Moms, pernahkah Anda merasa kesal saat melarang Si Kecil, misalnya dengan mengatakan “Jangan lari-larian di dalam rumah!” eh, Si Kecil justru malah berlari kencang ke sana kemari. Sebagian besar Moms mungkin sering mengeluhkan hal ini, makin Si Kecil dilarang melakukan sesuatu, makin gencar ia melakukan hal tersebut.
Penyebab Si Kecil justru melakukan yang dilarang :
Banyak ahli yang mengatakan bahwa hal ini memang sering terjadi pada anak usia 2-3 tahun. Di usia batita, muncul kecenderungan Si Kecil malah melakukan hal yang berlawanan dari yang diinginkan oleh orang tuanya. Saat Moms berkata pada Si Kecil, “Jangan lari-larian di dalam rumah!”, Si Kecil mungkin justru akan berusaha menunjukkan bahwa ia sudah bisa berlari dengan lancar, karena sudah besar, sama seperti orang dewasa. Ia juga jadi penasaran dan ingin tahu kenapa Moms melarangnya lari-larian di dalam rumah.
Mengatasi perilaku Si Kecil yang justru melakukan saat dilarang :
- Beri penjelasan singkat. Melarang memang jauh lebih singkat daripada memberikan penjelasan. Namun jika Moms hanya memberikan larangan tanpa penjelasan, bisa jadi anak tidak memahami larangan tersebut. Akibatnya ia malah melakukan yang Moms larang.
-
Gunakan alternatif kalimat positif. Dibandingkan kalimat larangan dengan kata-kata “Jangan”. Contohnya, alih-alih melarang balita dengan kalimat “Jangan lari-larian di dalam rumah!”, Moms bisa katakan pada Si Kecil, “Jalan saja, lantainya licin, nanti kamu bisa jatuh terpeleset.”
-
Ajak ia melakukan aktivitas lain. Daripada Moms capek berteriak karena melarang Si Kecil berlarian di dalam rumah, ajak ia untuk melakukan aktivitas lain yang membuatnya tertarik dan bisa mengalihkannya dari kegiatan lari-larian di dalam rumah.
-
Fokus pada perilakunya yang benar dan beri ia pujian. Hal ini akan lebih baik dibandingkan fokus pada larangan dan menghukum balita. Moms bisa bilang “Kamu pintar sekali, sekarang kalau bermain lari-larian di taman atau di halaman, jadi Mama tidak perlu melarang kamu lari-larian di dalam rumah lagi.”