Ada pepatah yang menyebut bahwa mulutmu adalah harimaumu. Apa yang kita katakan akan berdampak, walau mungkin dampaknya tak bisa langsung kelihatan. Pepatah ini sebetulnya perlu kita teladani, termasuk dalam hal mengasuh anak. Apa yang kita katakan pada Si Kecil akan berdampak pada mereka. Ketika orang tua terbiasa mengatakan hal-hal yang merusak kepekaan anak terhadap emosi yang dirasakannya, maka mereka bisa tumbuh menjadi anak yang tidak peka.
4 KEBIASAAN ORANG TUA YANG BISA MERUSAK KEPEKAAN ANAK :
- Mempermalukan anak yang sensitif. Alih-alih mencoba memahami ekspresi Si Kecil atas emosi yang dirasakannya, orang tua justru menyebut mereka terlalu sensitif dan mempermalukannya.
- Menyuruh anak diam saat menangis, marah, atau kecewa. Meminta mereka berhenti menunjukkan emosinya akan membuat Si Kecil berpikir bahwa apa yang mereka lakukan itu salah.
- Jadi Tidak Toleran. Karena sering tidak dipahami emosinya, anak-anak akan belajar bahwa semua emosi negatif yang mereka rasakan itu salah.
- Toxic Positivity. Mengatakan, “Oh, ini, sih, nggak apa-apa. Kamu akan baik-baik saja,” adalah bentuk toxic positivity yang ditularkan orang tua. Si Kecil akan belajar mengenali emosi negatifnya.